Bukan Untuk Penakut
Admin GKI-IAT | Diposting pada |
Pembacaan: Hakim-hakim 7:1-7
Nas: “Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.” Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang. (Hakim-hakim 7:3)
Sebanyak 32.000 orang Israel bergabung dengan Gideon untuk memerangi bangsa Midian yang telah menjajah mereka bertahun-tahun. Namun jumlah itu sangat kecil dibandingkan 135.000 pasukan Midian yang terlatih. Sementara pasukan Israel hanyalah para petani biasa. Tidak heran jika mereka sangat takut dan gentar. Maka ketika Allah meminta Gideon mempersilakan siapa yang takut dan gentar untuk pulang, 22.000 orang undur diri. Ini sesuai dengan hukum perang Israel (Ul. 20:8). Para penakut ini dapat memengaruhi orang-orang lain sehingga mereka ikut tawar hati. Bayangkanlah kekacauan yang terjadi jika puluhan ribu orang yang ketakutan berada dalam peperangan sebenarnya.
Akar ketakutan mereka sebenarnya terletak pada ketidakpercayaan mereka kepada Allah. Padahal, Dia sudah menjanjikan kemenangan kepada Gideon. Karena itulah, Tuhan tidak berkenan kepada mereka. Jika nantinya mereka telah menikmati kemenangan, mereka ini pun bisa tergoda memegahkan diri, menganggap bahwa dirinya sendirilah sumber kemenangan itu (ay. 2).
Apakah kita dilanda ketakutan saat kita menjawab panggilan Tuhan serta turut mengerjakan kehendak-Nya? Kita perlu mengevaluasi rasa takut tersebut. Apakah kita takut karena tidak percaya bahwa Allah menuntun dan memampukan kita? Jika ya, Dia tidak akan berkenan terhadap kita. Bahkan jika nanti kita berhasil, kita akan menjadi sombong. Tetapi jika kita merasa tidak berdaya, sehingga kita semakin bergantung kepada-Nya serta mengandalkan Dia, inilah sikap hati yang Dia kehendaki. Inilah langkah iman yang seharusnya kita tempuh.
DENGAN PERCAYA DAN BERSERAH PENUH KEPADA ALLAH, KITA DAPAT MENGHADAPI BERBAGAI TANTANGAN DALAM MENGERJAKAN KEHENDAK-NYA
(==** HIDUP ANDA DIBERKATI** ==)
Tinggalkan Balasan