Hambatan dalam berdoa

Meski doa sering kali juga disebut sebagai nafas hidup orang Kristen, tapi banyak orang Kristen yang mengalami hambatan dalam berdoa. Hambatan itu terjadi karena:

Kekristenan yang pura-pura

Kita berdoa tapi tidak percaya lagi pada Yesus, pada Alkitab dan kekristenan. Atau kita mungkin masih mendua hati, kita masih menggantungkan harapan pada sesuatu  selain Kristus, atau kita masih sombong dan lebih percaya pada kemampuan diri sendiri. Bukan berarti Tuhan tidak akan mendengarkan doa orang yang belum percaya. Tapi, doa yang ingin Tuhan dengar dari bibir orang yang belum percaya adalah doa pertobatan. Kita mungkin juga tidak berdoa dalam nama Yesus. Ini bukan berarti setiap doa yang memuat kalimat ’dalam nama Yesus’ pasti dikabulkan. Betapapun indah dan meyakinkannya kata-kata doa, tidak akan berarti apa-apa jika tidak ada iman. Berdoa dalam nama Yesus berarti kita memanjatkan doa kita dengan iman, hanya kepada Yesus saja kita berdoa dan bahwa hanya Dia saja yang bisa menjawab doa kita seturut dengan kehendakNya.

Doa Duniawi dan Doa yang hanya mementingkan diri

Yakobus 4:3-4 medeskripsikan, doa sejenis ini sebagai permohonan doa untuk hal-hal yang  ‘hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu’  Kita memperlakukan Tuhan sebagai mesin pemberi berkat, akibatnya kita hanya berdoa untuk hal-hal duniawi, hal-hal yang  hanya menuruti keinginan daging. Lebih parah lagi, ada yang bahkan merasa menerima ‘nubuat’ akan hal-hal yang indah bagi daging, padahal itu palsu. Hal ini sangat berbahaya, karena nubuat palsu itu bisa jadi membuat kita memberontak pada Allah. Pastikan doa kita adalah menurut kehendakNya dan belajarlah mengenali suara Sang Gembala.

Tidak adanya Pertobatan dan Pengampunan

Dalam Doa Bapa Kami, ada kalimat “ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (Mat 6:12). Ini masih berhubungan dengan hukum tabur tuai (Mat 6:14-15). Akar pahit, sikap tidak mau berdamai dengan sesama atau dengan dirinya sendiri dan sikap menghakimi juga dapat menjadi penghambat doa kita untuk didengar Tuhan. Jika hal itu masih ada dalam diri kita, yang ingin Tuhan dengar dari doa kita saat ini adalah doa pertobatan dan melepaskan pengampunan. Kita juga dapat meminta bantuan doa dari saudara seiman untuk sama-sama berdoa mengenai ini.

Menyakiti orang lain

Hambatan lain yang dapat membuat doa kita tidak dijawab adalah karena kita masih menyakiti orang lain. Barangkali kita masih marah setelah bertengkar dengan istri/suami atau dengan keluarga, dsb. Alkitab menyatakan, jika kita datang ke hadirat Allah dengan hati masih menyimpan dendam atau kebencian terhadap sesama, kita harus membereskannya lebih dulu (Mat 5:23-24). Jadi jika ingin doa kita didengar, kita harus lebih dulu bertobat, mengadakan pemberesan atau mengusahakan ganti rugi terhadap orang yang kita sakiti. Waspadai pikiran-pikiran yang berusaha merasionalkan pelanggaran dan dosa kita  dengan berbagai macam dalih.  Pikiran itu pun dapat menghambat  doa kita untuk didengar Tuhan, karena Dia mengetahui isi hati manusia. Demikian juga jika memang benar, bahwa kita yang menjadi korban dari pelanggaran atau kejahatan orang lain, sikapilah itu dengan cara yang menyenangkan dan memuliakan Tuhan.  ۞
( Pdt. John Ronny seo, STh )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *