Hubungan dan Alasan
Admin GKI-IAT | Diposting pada |
Pembacaan: YOHANES 21:1-19
Nas : Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Petrus pun merasa sedih karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, (Yohanes 21:17)
Sekitar tahun 2009, Ibu kami dirawat di rumah sakit dan butuh transfusi darah 2 kantong. Saya cari di PMI, stok darah yang sama dengan golongan darah beliau kosong. Sehingga saya harus mencari dua orang pendonor yang golongan darahnya cocok. Saya mencoba menelepon beberapa orang, mendatangi rumah saudara dan kawan, bertanya apa golongan darahnya, dan apakah mereka bersedia untuk menjadi donor. Akhirnya, dua orang yang golongan darahnya cocok bersedia, dan saat dicek di PMI, mereka memenuhi syarat dan darahnya diambil. Ibu tertolong berkat darah pemberian mereka.
Hubungan dan alasan membuat kita rela berbuat apa saja demi seseorang. Karena hubungan ibu dan anak, alasan agar ibu sehat, saya rela berbuat apa saja untuk ibu. Kenapa kita tak mau mengasihi seseorang padahal kita mampu? Bisa jadi karena kita tidak punya hubungan dan tidak ada alasan buat mengasihinya. Perhatikan Yesus, meski semua murid-Nya meninggalkan-Nya saat Dia ditangkap, meski Petrus menyangkal-Nya tiga kali, Yesus tetap mengasihi mereka. Yesus menemui mereka saat sedang kembali ke kehidupan lamanya (ay. 3). Yesus mengajak mereka makan bersama di tepi pantai (ay. 12). Yesus membangun kembali hubungan antara mereka yang sudah terputus dan rusak.
Jika kita bisa mengasihi orang-orang yang kita kenal dan mengasihi kita, mari melakukan hal yang sama kepada mereka yang belum kita kenal dan belum mengasihi kita. Mari membangun hubungan dan menemukan alasan untuk kita bisa mengasihi orang-orang yang perlu kasih, yang sedang susah, yang Tuhan kirimkan kepada kita. Amin. Tuhan Yesus Memberkati.
Tinggalkan Balasan