Iman yang tulus
Admin GKI-IAT | Diposting pada |
Pembacaan: 2 TIMOTUS 1 (SAlam | Ucapan syukur dan nasihat untuk bertekun)
Nas:“Sebab, aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan aku yakin hidup juga di dalam dirimu. (2 Timotius 1:5)
Salah satu hal yang dikehendaki Allah agar terus terjadi dalam hidup umat-Nya adalah bertumbuh dalam iman yang sejati. Tidak sedikit Alkitab mencatat teladan tentang orang-orang pilihan Allah mampu menghadapi tantangan dan rintangan sampai akhir hidupnya karena iman yang tertuju kepada Allah. Karena iman, kehidupan umat Allah tak tergoyahkan ketika badai kehidupan datang. Karena iman pula maka kehidupan seseorang memperkenan hati Allah (Ibr. 11:6).
Paulus menyatakan sukacitanya ketika menyaksikan iman yang tulus ikhlas (sejati) yang diperlihatkan oleh Lois, Eunike, dan Timotius. Timotius, sebagai pemimpin jemaat di Efesus saat itu menghadapi begitu banyak tantangan dalam pelayanannya. Tidak sedikit orang menentang, bahkan melancarkan ancaman-ancaman yang secara manusia sangatlah menakutkan. Keadaan ini jelas menimbulkan kegentaran dan bisa membuat seseorang meninggalkan panggilannya. Karena itulah, Paulus terus mengingatkan Timotius untuk selalu mengobarkan karunia Allah dan keyakinan akan penyertaan Allah. Ketulusan iman Timotius tampak dari kesetiaannya memenuhi panggilan Allah sekalipun harus menghadapi banyak tantangan.
Ketulusan iman seseorang akan tampak dari sikap hatinya saat berhadapan dengan tantangan. Seorang yang tulus imannya tidak akan berhenti melayani Allah sekalipun banyak hambatan. Ia tidak merasa kecewa tatkala tidak mendapatkan penghargaan. Alih-alih meninggalkan panggilan Allah, ia semakin giat mengobarkan kasih karunia Allah dalam hidupnya.
KETULUSAN DAN KESEJATIAN IMAN AKAN TERUJI PADA SAAT BADAI TANTANGAN BERUPAYA MEROBOHKAN BANGUNAN IMAN ITU
Tinggalkan Balasan