Jangan Keraskan Hati

Pembacaan: 1 Raja-raja 18:1-19 (Obaja, pegawai Ahab, bertemu dengan Elia, Elia bertemu dengan Ahab)

Nas: Jawab Elia kepadanya, “Bukan aku yang mencelakakan Israel, melainkan engkau dan kaum keluargamu. Kamu telah meninggalkan perintah-perintah Tuhan dan engkau ini telah mengikuti para Ba’al.” (1 Raja-raja 18:18)

Kekeringan hebat yang melanda seluruh negeri Israel hingga menimbulkan bencana kelaparan akibat hujan yang tidak kunjung turun selama bertahun-tahun mengakibatkan Raja Ahab marah kepada Elia yang menubuatkan mengenai hal tersebut. Dia tidak memeriksa dirinya yang telah meninggalkan kebenaran firman Tuhan dengan menyembah Baal sehingga membuat murka-Nya tertimpa atas bangsa itu, malah cenderung hendak membinasakan Elia dan terus berkutat dengan dosa yang diperbuatnya.

Mungkin ini juga yang sering kali terjadi pada kita, di mana Tuhan hendak mengingatkan kita yang telah tersesat hingga timbul berbagai kesulitan dalam hidup kita, tetapi kita malah cenderung membenarkan diri dan melemparkan kesalahan kepada orang lain yang mencoba menyadarkan kita. Padahal, kalau kita dengan rendah hati mengakui kesalahan kita dan bertobat di hadapan Tuhan, niscaya kekelaman yang menaungi kita akan berganti dengan terang-Nya yang memimpin kepada kelimpahan berkat-Nya.

Alih-alih menyudutkan orang yang dipakai oleh-Nya untuk mengingatkan kita untuk kembali ke jalan-Nya, mari kita memeriksa diri apakah kegelapan yang mengikat kita saat ini sesungguhnya terjadi akibat pelanggaran kita kepada Tuhan. Dengan demikian, kita akan merengkuh kembali aliran kasih, sukacita, dan damai-Nya melalui pertobatan diri kita

 TUHAN DAPAT MEMAKAI SIAPAPUN UNTUK MENYADARKAN KITA KEMBALI KE JALAN-NYA

Baca Renungan lain

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *